Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Tebar Pesan Kemanusiaan Lewat Konser Musikalisasi Puisi

Gambar
KUDUS, PARIST.ID – Kelompok musik “Cempaka Putih” berhasil memukau dan menghipnotis penonton dengan lagu dan puisi-nya di Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBuK) Selasa (20/02/2018) malam. Bertempat di Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK), kelompok musik ini membawakan 5 lagu ciptaannya sendiri, 2 lagu cover, dan 1 buah puisi. Cempaka putih adalah kelompok musik ber genre sastra dengan anggota 5 orang perempuan semua. Kania (vokal), Monica (biola), Marla (gitar), Anggi (keyboard), dan Ena (perkusi). Masing-masing personil awalnya berlatar belakang aliran musik berbeda-beda, ada yang awalnya rebana, pop, jazz, dan lain-lain. Namun mereka mampu menyatukan diri dalam sebuah group musik lewat sastra. Nama cempaka putih sendiri bisa diartikan adanya tali rasa, atau dalam bahasa jawa tansah kumanthil-kanthil, yang bermakna kasih sayang secara mendalam tiada putus. Foto: Paragraph Dalam setiap penampilannya, Cempaka Putih selalu menampilkan karya-karya yang berisi pesan humanis

Dipastikan! Tahun Ini Tak Ada Kalender Untuk Mahasiswa

Gambar
Foto: Istimewa PARIST.D, KAMPUS- Pihak Kampus memastikan tahun ini tidak ada kalender kampus bagi mahasiswa seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, pihak kampus tidak menganggarkan percetakan kalender dan mengalihkan anggaran untuk kebutuhan lain yang masih ada kaitannya dengan alih status STAIN menjadi IAIN. Dua hari kuliah berjalan, banyak mahasiswa yang menanyakan tentang kapan mereka bisa mengambil kalender kampus. Karena, biasanya pihak kampus akan menyiapkan kalender di minggu-minggu pertama kuliah. Ali Fathur Rahman, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah semester enam, mengatakan, biasanya dia mendapatkan kalender kampus pada minggu pertama kuliah. Namun, kali ini dia mengaku belum mengetahui kejelasan kapan kalender kampus tersebut bisa dibagikan. Terkait dengan pertanyaan mahasiswa soal kalender, Sigit, pegawai STAIN Kudus bidang pengadaan menjelaskan kepada reporter Parist.id, Selasa (2/20/2018),   nantinya pihak pengadaan akan mencetak kalender hanya sekitar tiga ribu ce

330 Juta Siap Digelontorkan Untuk Kegiatan Mahasiswa

Gambar
Dari Kanan: Ahmad Taufiq (Ketua Sema), Abdurrahman Kasdi (Waket tiga), Mundakir (Ketua STAIN Kudus) sedang menjelaskan anggaran untuk OK. PARIST.ID, KAMPUS- Pimpinan STAIN Kudus mensosialisasikan dana organisasi kemahasiswaan (OK) untuk anggaran tahun 2018. Sosialisasi tersebut dilaksanakan dalam acara Public Hearing yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa (SEMA) di Aula Jurusan Ushuludin dan Dakwah lantai tiga, Selasa (2/20/2018). Dalam acara itu, hadir dua pimpinan STAIN Kudus, yaitu Ketua dan   wakil ketua tiga bidang kemahasiswaan (Waket tiga). Waket tiga, Abdurrahman Kasdi mengatakan, dana OK tahun ini mengalami peningkatan yang bisa mendompleng kebutuhan OK untuk peningkatan kualitas kinerja. Ada beberapa perbedaan anggaran di antara OK. Secara rinci, Dewan Mahasiswa (DEMA) masih mendapat anggaran tertinggi, yaitu Rp. 23 juta, Senat Mahasiswa (SEMA) sebesar Rp. 20 juta, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah Rp. 19 juta, HMJ Syariah dan EI Rp. 17 juta, HMJ Dakwah Rp. 13 juta

Al Mahfud : Menulislah Tentang Hidupmu Sendiri

Gambar
PARIST.ID, Kampus -  Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Paradigma adakan kelas sastra untuk pertama kali pada kepengurusan tahun 2018. Àcara ini diikuti oleh anggota dan marga 2018. Sebagai penggiat sastra sekaligus alumni LPM Paradigma, Al Mahfud mengatakan langkah awal dalam menulis sastra adalah pengalaman dari diri sendiri. "Menulis yang paling mudah sebenarnya tentang kehidupanmu sendiri. Untuk menulis sesuatu yg mendalam akan lebih efektif jika kita memang mempunya sesuatu di bidang itu, termasuk fiksi" tuturnya saat mengisi kelas sastra, Minggu (18/2/2018). Di teras LPM Paradigma. Selain itu, ia juga menjelaskan tentang konflik saat membuat cerita. Menurutnya, dalam membuat konflik tak harus berbenturan antara yang satu dengan yang lain. "Kembali ke definisi konflik. Sebenarnya membuat konflik tak harus benar-benar berbenturan. Seperti si A membunuh si B atau yg lainnya. Terkadang ada juga cerpen yang di dalam ceritanya, pembaca dibuat untuk menerka-nerka konflik di dal

"Cempaka Putih" Akan Persembahkan Konser Musik Puisi

Gambar
KUDUS, PARIST.ID - Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBUK) akan menggelar kembali perhelatan pentas kesenian dan sastra akbar. Di pertengahan bulan kedua nanti akan menampilakan pertunjukan musik, puisi dan diskusi, Selasa (20/2/2018). Seperti sebelumnya, pementasan akan dilaksanakan di Audotorium Universitas Muria Kudus (UMK). Edisi kali ini akan mempersembahkan pentas musik yang diangkat dari puisi. Nantinya pentas tersebut akan dipersembahkan oleh kelompok Cempaka Putih yang terdiri dari lima musisi muda. Di antaranya Maria, Ena, Monica, Anggi dan Kania.  Arfin Akhmad Maulana, Ketua Badan Kerja  FasBuk, mengatakan, lima musisi muda tersebut mempunyai inisiatif untuk menciptakan karya lagu dari puisi-puisi sendiri. Seperti makna dari kelompok Cempaka Putih yakni bunga cempaka atau kanthil, yang diartikan adanya tali rasa  sebuah kasih sayang secara mendalam tiada terputus. Hal tersebut juga dikaitkan dengan jiwa spiritual para personil yang kuat dalam meraih sebuah kesuksesa

Teater Dewa Ruji Bakal "Go Kabupaten" Pentaskan "Orang Asing"

Gambar
Kudus - www.parist.id -Meski berhasil menggaet hampir 600 penonton, tim kreatif Pentas Produksi Teater Dewa Ruji merasa belum puas dan akan melakukan "Go Kabupaten" untuk mementaskan kembali naskah "Orang Asing". Pendiri Teater Dewa Ruji, M. Ulul Azmi, mengatakan beberapa kekurangan yang menurutnya harus diperbaiki dalam pementasan minggu lalu. Diantaranya adalah musik, tata lampu (lighting) dan blocking aktor yang terkadang masih kurang pas.  "Sama satu lagi soal publikasi di media massa, kami rasa proses kali ini kita juga kecolongan soal itu," jelas Citul, sapaan akrabnya.  Sementara itu, Pimpinan Produksi, Waskitha Giri Saputra, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kudus, khususnya penonton, yang kemarin berduyun memadati Auditorium Universitas Muria Kudus. Ia berharap penonton bisa terhibur dan memunculkan kritik dan saran untuk Teater Dewa Ruji yang semakin baik. "Mengenai rencana Go Kabupaten kami masih meraba, beberapa tujuan mungkin Pa

BBDF Kembali Gelar Workshop Manajemen Pertunjukan

Gambar
PARIST.ID. KUDUS - Bakti Budaya Djarum Foundation kembali mengadakan workshop untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan manajemen seni pertunjukan pemuda Indonesia. Mewakili Bakti Budaya Djarum Foundation, Adi Pardianto, menyampaikan workshop kali ini digelar di empat kota, yaitu Bali, Malang, Kudus dan Padang Panjang. Dalam kesempatan ini pihaknya bekerjasama dengan Garin Workshop serta Padepokan Seni Bagong Kusuadiarja (PSBK). "Empat kota itu yang kami anggap strategis mewakili regional dengan banyak peminat manajemen seni pertunjukan," kata Adi dalam konferensi pers di Djarum OASIS Kretek Factory, Kabupaten Kudus, Sabtu (17/02/18). Saat ini, imbuh Adi, masih banyak para pimpinan produksi yang belum cakap dalam pembuatan proposal maupun presentasi didepan para pimpinan instansi, baik perusahaan ataupun pemerintah. Adanya workshop ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan percaya diri mereka dalam berproses dalam bidang kesenian.  "Ini menjadi salah satu CSR PT Dja

Butet : Infrastruktur Kesenian Kita Masih Kurang

Gambar
PARIST.ID, KUDUS - Lemahnya daya saing bidang kesenian dalam negeri ditengarai sebab dua hal, yaitu kurangnya kemampuan komunikasi dan infrastruktur kesenian. Demikian itu dikatakan oleh aktor kawakan ternama, Butet Kertaredjasa dalam konferensi pers Workshop Manajemen Pertunjukan di Djarum OASIS Kretek Factory, Sabtu (17/02/18). "Banyak minat dan gagasan pemuda kita terhambat oleh dua hal itu," ujar pendiri Teater Gandrik Yogyakarta itu.  Butet Kertarajasa (tengah) memberikan keterangan pers di Djarum OASIS. Menurutnya para seniman harus memiliki ilmu komunikasi yang mumpuni agar gagasan karya yang dimiliki bisa sampai kepada khalayak umum. Terlebih kepada pihak yang hendak menyeponsori atau funding yang membiayai proses kreatif seni.  "Workshop semacam ini diadakan untuk memberi pengalaman dan pembekalan kepada para seniman agar mampu mengelola seni pertunjukan secara profesional," jelasnya.  Soal infrastruktur kesenian ia berpendapat ada keterlambatan dari pemeri

Paradigma Bakal Gelar Workshop Jurnalisme Kebangsaan

Gambar
PARIST.ID, Kampus - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Paradigma Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus akan menggelar workshop jurnalistik pelajar dan Mahasiswa se-Eks Karesidenan Pati besok pada Sabtu-Minggu (24-25/8/2018) di Hotel Abbas, JL KHR. Asnawi No. 41, Bakalan Krapyak, Kaliwungu Kudus.  Ketua panitia, Faqih Mansyur Hidayat mengatakan, Workshop ini bekerjasama dengan Mojok.co. Rangkaian acara nantinya akan dibuka dengan seminar kebangsaan dengan narasumber Prof. H. Muslim A. Kadir, M.A.I., Dr. H. Kisbiyanto M.Pd., ďan Dr. H. Mundakir, M.Ag.  Lebih lanjut Faqih menyampaikan, setelah seminar kebangsaan akan disambung dengan pelatihan materi jurnalisme oleh Zakki Amali. Hari berikutnya dilanjut dengan pelatihan jurnalisme visual dan pelatihan memetakan isu dan kehumasan media bersama kru mojok.co. Acara tersebut merupakan implementasi Bantuan Kelembagaan dari Kementrian Agama melalui Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKI) yang diterima LPM. Paradi

Camat Kebonagung Luncurkan Dolanan Ayo Mengaji

Gambar
  www.PARIST.id , Demak - Dalam acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, H. Haryoto, Camat Kebonagung secara langsung menerima dan meluncurkan dolanan Ayo Mengaji, Selasa (06/2/2018). Dolanan ini dikonsep pertama kali oleh Tim KKN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus. Lebih tepatnya TIM KKN STAIN Kudus Gelombang 1 Posko 100 Desa Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. Mengingat instruksi Bupati Demak H.M Natsir saat pelepasan di pendopo Kabupaten tentang gerakan “Magrib Matikan TV, Ayo Mengaji”.  PERMAINAN : H. Haryoto, Camat Kebonagung (Kiri) menerima kenang-kenangan dari perwakilan DPL dari STAIN Kudus sebuah permainan yang bertemakan "Magrib Matikan TV, Ayo Mengaji" Selasa (6/2) Menurut H. Haryoto, ini adalah inovasi yang luar biasa dan hanya KKN dari STAIN Kudus yang mendukung secara penuh gerakan dari Bapak Bupati ini. “Selanjutnya kami akan sampaikan kepada Bupati Demak tentang kabar gembira ini,” Imbuhnya dalam sa