Teater Dewa Ruji Bakal "Go Kabupaten" Pentaskan "Orang Asing"
Kudus-www.parist.id-Meski berhasil menggaet hampir 600 penonton, tim kreatif Pentas Produksi Teater Dewa Ruji merasa belum puas dan akan melakukan "Go Kabupaten" untuk mementaskan kembali naskah "Orang Asing".
Pendiri Teater Dewa Ruji, M. Ulul Azmi, mengatakan beberapa kekurangan yang menurutnya harus diperbaiki dalam pementasan minggu lalu. Diantaranya adalah musik, tata lampu (lighting) dan blocking aktor yang terkadang masih kurang pas.
"Sama satu lagi soal publikasi di media massa, kami rasa proses kali ini kita juga kecolongan soal itu," jelas Citul, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Pimpinan Produksi, Waskitha Giri Saputra, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kudus, khususnya penonton, yang kemarin berduyun memadati Auditorium Universitas Muria Kudus. Ia berharap penonton bisa terhibur dan memunculkan kritik dan saran untuk Teater Dewa Ruji yang semakin baik.
"Mengenai rencana Go Kabupaten kami masih meraba, beberapa tujuan mungkin Pati atau Salatiga, bisa juga ke Yogjakarta, tinggal nanti kesepakatan teman-teman," ujar pria kelahiran Kabupaten Banjarnegara itu.
Senada, Sutradara, M. N. Baidlowie menyatakan pementasan kemarin masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu ia dan tim merasa harus melakukan "Go Kabupaten" untuk menebus kekurangan pentas minggu lalu.
"Itu pasti akan dilakukan karena tim kami merasa perlu pentas ulang," ujarnya kepada Parist.Id, Sabtu (17/02/18) larut malam.
Menurut Baidlowie, naskah "Orang Asing" ini sengaja dimunculkan sebagai kritik sosial masyarakat yang dibutakan oleh harta. Sifat semacam itu akan membawa dampak penyesalan mendalam, semisal harus kehilangan anggota keluarga sebagaimana alur cerita pada naskah itu.
"Kondisi yang kepepet kemudian mendapatkan iming-iming harta itu yang terkadang membutakan nurani manusia," kata Mahasiswa STAIN kudus itu.
(rid)
Pendiri Teater Dewa Ruji, M. Ulul Azmi, mengatakan beberapa kekurangan yang menurutnya harus diperbaiki dalam pementasan minggu lalu. Diantaranya adalah musik, tata lampu (lighting) dan blocking aktor yang terkadang masih kurang pas.
"Sama satu lagi soal publikasi di media massa, kami rasa proses kali ini kita juga kecolongan soal itu," jelas Citul, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Pimpinan Produksi, Waskitha Giri Saputra, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kudus, khususnya penonton, yang kemarin berduyun memadati Auditorium Universitas Muria Kudus. Ia berharap penonton bisa terhibur dan memunculkan kritik dan saran untuk Teater Dewa Ruji yang semakin baik.
"Mengenai rencana Go Kabupaten kami masih meraba, beberapa tujuan mungkin Pati atau Salatiga, bisa juga ke Yogjakarta, tinggal nanti kesepakatan teman-teman," ujar pria kelahiran Kabupaten Banjarnegara itu.
Senada, Sutradara, M. N. Baidlowie menyatakan pementasan kemarin masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu ia dan tim merasa harus melakukan "Go Kabupaten" untuk menebus kekurangan pentas minggu lalu.
"Itu pasti akan dilakukan karena tim kami merasa perlu pentas ulang," ujarnya kepada Parist.Id, Sabtu (17/02/18) larut malam.
Menurut Baidlowie, naskah "Orang Asing" ini sengaja dimunculkan sebagai kritik sosial masyarakat yang dibutakan oleh harta. Sifat semacam itu akan membawa dampak penyesalan mendalam, semisal harus kehilangan anggota keluarga sebagaimana alur cerita pada naskah itu.
"Kondisi yang kepepet kemudian mendapatkan iming-iming harta itu yang terkadang membutakan nurani manusia," kata Mahasiswa STAIN kudus itu.
(rid)
Komentar
Posting Komentar