Camat Kebonagung Luncurkan Dolanan Ayo Mengaji


 www.PARIST.id, Demak- Dalam acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, H. Haryoto, Camat Kebonagung secara langsung menerima dan meluncurkan dolanan Ayo Mengaji, Selasa (06/2/2018). Dolanan ini dikonsep pertama kali oleh Tim KKN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus. Lebih tepatnya TIM KKN STAIN Kudus Gelombang 1 Posko 100 Desa Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. Mengingat instruksi Bupati Demak H.M Natsir saat pelepasan di pendopo Kabupaten tentang gerakan “Magrib Matikan TV, Ayo Mengaji”. 


PERMAINAN : H. Haryoto, Camat Kebonagung (Kiri) menerima kenang-kenangan dari perwakilan DPL dari STAIN Kudus sebuah permainan yang bertemakan "Magrib Matikan TV, Ayo Mengaji" Selasa (6/2)

Menurut H. Haryoto, ini adalah inovasi yang luar biasa dan hanya KKN dari STAIN Kudus yang mendukung secara penuh gerakan dari Bapak Bupati ini. “Selanjutnya kami akan sampaikan kepada Bupati Demak tentang kabar gembira ini,” Imbuhnya dalam sambutan penutupan KKN di Kecamatan Kebonagung 

Mainan  “Ayo Mengaji” adalah permainan hasil kolaborasi antara monopoli dan ular tangga. Terdapat 49 Kotak yang akan dilalui pemainnya untuk dapat memenangkan permainan tersebut. Permainan ini tidak dijalankan dengan dadu, melainkan dengan mengambil kartu “Ayo Mengaji” dan membaca perintah didalamnya. Didalam kartu “Ayo Mengaji” terdapat perintah beberapa surat tertentu dengan ganjaran yang berbeda. Jika memutuskan menghafal, pemain yang dapat menghafal dengan benar akan maju lebih banyak kotaknya, Namun jika gagal, maka ganjarannya adalah mundur sesuai yang disebutkan di kartu. Selain menghafal, opsi lain adalah membaca namun jika berhasil maka ganjaranya tidak sebanyak jika menghafal.

Menurut Taufiqurrahman, Tim KKN STAIN Kudus Posko 100 menjelaskan bahwa, permainan ini nantinya akan disebarkan di madrasah-madrasah lebih dahulu. Dengan harapan jika dikenalkan melalui madrasah, anak-anak akan lebih tertarik memainkannya. “Hal tersebut juga dapat mendorong guru-guru madrasah agar menyalurkan sedikit permainan di tengah-tengah aktivitas pembelajarannya,” Terang Mahasiswa Menejemen Bisnis Syariah Semester 7. 

Bagi yang sudah tidak sabar memainkan permainan ini, harus bersabar sampai tahun depan. Karena baru diluncurkan dan cetakannya hanya terbatas. Setelah yang satu diserahkan secara simbolis di Desa Tlogosih, dan sekarang diserahkan ke Kecamatan Kebonagung. Kemungkinan tahun 2019 masyarakat secara luas akan dapat menikmati permainan ini. (Mail)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BBDF Kembali Gelar Workshop Manajemen Pertunjukan

CIE, Meluruskan Konsep Pendidikan Islam

Belajar Dari Abu Nawas