Septy Nurul Ariyani, Inisiator Desa Sadar Wisata

PARIST.ID - Memiliki desa wisata yang asri dan terkenal merupakan impian banyak orang. Tak terkecuali Septy Nurul Ariyani (21), gadis yang lahir di bulan September 1996 itu juga sangat mengidam-idamkan desanya menjadi desa sadar wisata.

Septy tinggal di Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, dan kini ia tengah menempuh studi S1 di STAIN Kudus. Sejak SMA dia sudah meninggalkan desanya untuk sekolah di salah satu SMA di Kabupaten Pati. Masih cukup dekat dengan Grobogan.

Beberapa tahun lalu, seusai ia lulus dari bangku SMA, ketika sedang berada di desanya tiba-tiba ia terpikirkan satu hal terkait keadaan tanah kelahirannya cukup tertinggal jika dibandingkan daerah-daerah lain. Seperti Pati, Kudus, dan beberapa daerah di sekitar Grobogan.

Suatu hari, ia berbincang-bincang ringan dengan Sirojul Munir, salah satu temannya yang kini kuliah di Pati. Mereka sering bepergian bersama ke beberapa objek wisata yang ada di daerahnya. Ketika mereka pergi ke Wisata Air Terjun Widuri, yang kebetulan tak jauh dari rumahnya, mereka menjumpai banyak sampah yang menumpuk dan mencemari lingkungan air terjun.

Padahal, menurut Septi, Air Terjun Widuri sebenarnya bisa dijadikan objek wisata unggulan di daerah Grobogan. Seketika itu ia melihat ada peluang besar agar masyarakat luar wilayahnya untuk berwisata ke sana.

"Kalau saja wisata kota kita bisa bersih ya, ditata yang baik pasti banyak yang datang. Banyak rezeki yang diperoleh warga sekitar dan menyumbangkan kemajuan Grobogan," ucap Septy kepada Munir kala itu.

Septy sebagai warga asli dan akan menjadi penerus pemimpin Grobogan ingin keberadaannya sebagai yang terpelajar bisa membawa perubahan positif. Langkah awalnya yaitu dengan mengumpulkan teman-temannya asal Grobogan yang berstatus mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. 

Ia mendirikan sebuah komunitas sadar wisata. Komunitas itu diberi nama Organisasi Peduli Wisata Grobogan (OPWG). Anggota komunitas itu kemudian mengangkat Misbah Aziz Romdhoni, yang saat itu sudah menjadi Duta Wisata Grobogan menjadi Ketua. Sedangkan Septy menjabat sebagai Sekretaris.

Melalui komunitas itu, Ia sangat berharap kepada seluruh anggota untuk menyamakan visi sebagai kelompok sadar wisata yang akan mengakomodir objek-objek wisata di Grobogan menjadi objek wisata unggulan.

"Saat kembali ke Grobogan, bisa ngumpul bersama, membagikan ilmu yang kita dapat selama belajar di universitas masing-masing untuk kemajuan kota kita," tutur Septy, Rabu (8/11/2017) lalu.

Program kerja pertama yang mereka lakukan ialah ikut membenahi Kompleks Wisata Ki Ageng Selo. Komunitas OPWG dengan jumlah 25 orang, kemudian melakukan kerjabakti atas anjuran juru kunci untuk membersihkan dan merapikan kawasan pemakaman tersebut.

Setelah berhasil, OPWG kembali menjalankan tugasnya sebagai kelompok sadar wisata yang progresif. Target berikutnya ialah Air Terjun Widuri, mereka juga membersihkan dan memperindah sekitaran air terjun. Dan kali ini juga mereka berhasil membuat Widuri menjadi mempesona.

Setelah itu, ia ingin mendaftarkan komunitasnya ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Grobogan. Namun, di sana ia mendapatkan info kalau di Grobogan sudah ada organisasi yang mirip dengan visi OPWG. Sayang, saat ia mengumpulkan kembali teman sekomunitasnya untuk memutuskan bergabung atau berdiri sendiri, yang hadir kurang dari 5 orang.

Kesibukan masing-masing anggota dengan kegiatan di universitas asalnya menjadi penghambat utama OPWG berjalan tersendat. Septy, Munir dan Aziz kemudian memfakumkan sementara komunitas itu sampai batas waktu yang tidak menentu.

Di tahun 2016, saat ada pembukaan pendaftaran Mas-Mbak Duta Wisata, ada ajakan dari Aziz untuk ikut ajang itu. Dengan semangat seusai mendengar cerita temannya itu ia mendaftarkan diri.

Melalui ajang itu, ia berpikiran nantinya dapat menjadi jalan untukknya menghidupkan komunitasnya kembali. Selain itu, ia juga bisa menyalurkan kesenangannya dalam fashion show. Bakat yang sudah lama ia tekuni diam-diam.

Namun prediksinya keliru. Usai ia didapuk menjadi Juara Duta Wisata kategori Busana terbaik ia masih kesulitan mengumpulkan teman-temannya lagi. "Mengajak untuk mencintai wisata kota sendiri bukan hal yang mudah," jelas Septy.

Septy menambahkan, banyak pengalaman yang ia dapatkan usai menjadi Duta Wisata Grobogan. "Banyak sekali ilmu yang aku dapat. Aku jadi tau seluk beluk adatistiadat dan kebudayaan. Dan itu, jadi pengetahuan baruku, untuk ngajak yang lain cinta wisata," tukasnya.[] (Ismah/FMH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BBDF Kembali Gelar Workshop Manajemen Pertunjukan

CIE, Meluruskan Konsep Pendidikan Islam

Belajar Dari Abu Nawas