Kompetisi Majalah PTKI, 109 Juta Disiapkan



(foto : mail/paragraph)

TANGERANG, PARIST.ID- Puluhan mahasiswa  dari perwakilan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) mempresentasikan majalah dan website di ajang kompetisi majalah PTKI se-Indonesia, Rabu (22/11/17). Bertempat di Hotel Santika, BSD City, Serpong Tangerang, Direktorat PTKI mengundang para finalis dan peserta kompetisi majalah itu untuk menerima penghargaan.

Peserta yang diundang terbagi dalam tiga kategori undangan, diantaranya yaitu 25 finalis kategori majalah cetak dan website, 18 finalis kategori karya jurnalistik, dan 12 sisanya merupakan sebagian peserta kompetisi yang belum masuk nominasi.

Syafriansyah, selaku Kepala Seksi Sarana Prasarana (Kasi Sarpras) PTKI, mengatakan, kompetisi ini merupakan bentuk apresiasi PTKI terhadap insan pers mahasiswa atas karya-karyanya di bidang jurnalistik. Kompetisi ini merupakan kali pertama yang diadakan Direktorat PTKI.

“Meskipun ini baru pertama kali, tapi bagi saya ini sebuah kompetisi yang luar bisa. Dan ternyata persma diam-diam punya karya yang luar biasa,” ungkapnya.

Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Imam Syafii, mengapresiasi insan pers mahasiswa yang mampu memproduksi karya-karya bermutu. Adanya kegiatan kompetisi majalah berskala Nasional ini diharapkan akan memicu semangat para insan pers mahasiswa untuk semakin lebih baik dan berkualitas.

“Semuanya telah menunjukkan yang terbaik, everyone in here is star. Kedepannya, kami akan rutin menggelar kompetisi-kompetisi seperti ini agar LPM PTKI semakin maju,” harapnya.

Sementara itu, Ruchman Bashori selaku panitia pelaksana kompetisi majalah, mengaku telah menyiapkan hadiah sebesar Rp. 109 juta. Jumlah itu akan dibagikan kepada para pemenang dengan nominal yang telah ditetapkan panitia kepada juara 1, 2, 3 dan juara harapan 1.   

“Dana sudah kami siapkan. Semoga bisa memicu teman-teman persma semakin giat dalam menghasilkan sebuah karya,” tuturnya. (Faqih/FAR)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BBDF Kembali Gelar Workshop Manajemen Pertunjukan

CIE, Meluruskan Konsep Pendidikan Islam

Belajar Dari Abu Nawas