Nobar Pererat Persaudaraan Antar Warga


NOBAR: Sejumlah pegendara motor yang melintasi balai desa ikut menyaksikan pertandingan final Piala AFF 2016, Sabtu (17/12) malam.
Foto: Haidar/Paragraphfoto

KUDUS, PARIST - Pagelaran Piala AFF 2016 memasuki final legkedua di Bangkok antara Thailand melawan Indonesia. Berbagai cara dilakukan oleh sebagian masyarakat dalam mendukung Timnas Indonesia. Tak terkecuali warga Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan ini. Demi mewujudkan kebersamaan antar masyarakat, Pemerintah Desa Undaan Lor mengadakan nonton bareng (nobar) pada legkedua Piala AFF di balai desa setempat, Sabtu (17/12/2016). Acara dimulai habis maghrib tepat. Puluhan warga, baik orang dewasa maupun anak-anak serta remaja memadati halaman balai desa.

Nobar ini merupakan lanjutan nobar leg pertama final Piala AFF pada (14/12) lalu. Acara diperuntukkan untuk masyarakat umum, terlebih masyarakat Undaan Lor sendiri. Letak balai desa yang dekat jalan raya, membuat pengendara motor yang melintasi jalan pun tertarik untuk ikut menonton bersama.

Menurut Kepala Desa Undaan Lor, Edy Pranoto (33), menuturkan bahwa acara ini bertepatan dengan hari ulang tahun pemerintahannya selama 3 tahun. Momentum AFF dimanfaatkan Edy guna mengumpulkan masyarakat sekaligus sebagai sarana persatuan bersama. “Namanya membangun desa tidak harus secara fisik, acara seperti ini juga perlu untuk membangun kebersamaan, sosial, dan mental masyarakat,” ungkap Edy. Ia mengaku membuat momen yang murah tetapi juga meriah agar masyarakat bisa guyub.

Dalam acara ini, Edy mengatakan tidak ada anggaran khusus yang disediakan desa. Semua biaya diambil dari iuran pribadi, baik karang taruna maupun perangkat desa. Sebagai koordinator lapangan, Ahmad Jamaludin (33) selaku Ketua Karang Taruna Desa menjelaskan, nobar diseleranggarakan atas kerja sama pemerintah dan karang taruna desa. Ia menambahkan bahwa sosialisasi nobar dilakukan lewat media sosial, pamflet, surat undangan dan dari mulut ke mulut. “Bahkan Kapolsek Undaan datang tanpa diundang,” ungkap Jamal.

Di akhir babak pertama, panitia memberikan beberapa dorprize bagi para penonton yang bisa menjawab pertanyaan seputar sepak bola. Disamping itu, sebanyak 150 piring berisi makanan khas Kudus, Lentog Tanjung juga disiapkan guna disantap bersama. Sejumlah terompet warna-warni juga disediakan. Meskipun ada sedikit gangguan kabel terbakar sehingga listrik padam, namun acara tetap berlangsung meriah.

Dalam nonton bareng tersebut, pertandingan final Indonesia harus mengakui keunggulan 2 – 0 dari Thailand. Pada leg pertama Indonesia bisa mengalahkan Thailand dengan skor 2 -1. Unggul agregat 3 – 2, Thailand berhak menjadi juara Piala AFF untuk yang kelima kalinya. Kekecewaan para penikmat bola pun tak terelakaan. “Saya optimis pasti menang, tapi kenyataannya kalah. Saya pun merasa kecewa,” ungkap Muhammad Khorun Nafi salah satu penonton. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BBDF Kembali Gelar Workshop Manajemen Pertunjukan

CIE, Meluruskan Konsep Pendidikan Islam

Belajar Dari Abu Nawas