Puisi Puisi Istahiyah : Tangan Tangan
RATAP
Kala itu mesra dengan sunyi senyap
Di sebuah gelanggang bangsal yang rentan rapuh
Ada yang terkulai lesu menahan haru
Kau bengong, termangu seorang diri
Meratapi balada tragis nasibmu di medan laga
Terasa tajam mata tombak yang menusuk ulam jantungmu
Perih, pedih, bukan main kau hancur luluh
Ah, masa bodoh!
Ternyata kau tak mau larut
Benar, abaikan saja semua itu!
Bangunlah, Tuhan maha Kuasa
Tak usah patah asa hadapi mereka, sebab itu hanya lidah tanpa tulang, tak jua melihat
Simpan saja rintih ratap tangismu, tetap genggam erat titipan itu
Kau pun tahu itu bertuah
Berhenti bengong, putar otakmu!
Sebelum akhirnya kau terpenggal oleh masa
Tetaplah tegar meski dalam ratapan
SANTRI DESA
Resah menggebu di pojok desa yang lengang
Merasakan perkara yang menjejal benak
Ketidakadilan yang dianggap adil
Bahkan terasa adil, hingga tak berasa
Terpinggir dari majunya peradaban
Tersisih dari sebutan warga berpendidikan
Tereliminasi dari seleksi calon pekerja
Tak peduli jasa pun terlupakan
Getirnya dianaktirikan negeri sendiri
Hanya dengan alasan yang cuma
Bukan pondok tapi kampus megah
Bukan bai’at tapi wisuda
Bukan santri desa melainkan sarjana
Dan segala yang tak bermakna lebih
Santri desa bertanya tak mengerti;
Kami juga jenius, mengapa mesti mahasiswa?
Apa boleh buat,
Di persimpangan jalan mau apa?
Tak mungkin berteriak; “pemerintah perlu diberontak!”
Ah,,,
Lebih baik ikut arus saja
Meski demi secarik kertas yang katanya amat berharga itu
Karena, santri ingin jadi presiden
Lalu merombak pemerintah negeri yang garong ini
TANGAN TANGAN
Corat-coret,
Coret-corat,
Carut marut.
Tanda tangan lagi,
Lagi-lagi tanda tangan.
Tanda tangan yang rumit
Rumitnya tanda tanganmu.
Serumit tampilanmu.
Tampilanmu yang rumit,
Menegaskan, karaktermu begitu cerdas.
Tapi,
Hatiku bilang lain;
Kau tolol!!!
Tololnya dirimu yang cerdas!
Buat apa kau cerdas?!
Cerdas membuatmu tolol!
Kau begitu tolol,
Tololnya dirimu yang cerdas.
Saat kau rasa paling pintar.
Tampilanmu yang rumit,
Menyiratkan tebakan khusus.
Tebakan yang khusus tertuju padaku.
Tebakan yang rumit.
Serumit tanda tanganmu;
Serumit itu pulakah hidupmu?
Komentar
Posting Komentar