Radio eRKa, Dibuat Demi Sebuah Ambisi?
Sadar atas ketertinggalannya, STAIN Kudus mencoba terus melengkapi fasilitas pembelajaran. Kali ini, kampus hijau tengah mengembangkan laboratorium radio untuk menunjang pembelajaran di kampus. Khususnya bagi Program Studi Komunisi Penyiaran Islam (KPI) pada Jurusan Dakwah. Tapi konon, laboratorium radio tersebut juga dibuat demi meneguhkan STAIN Kudus yang akan naik kelas menjadi IAIN.
Eksistensi STAIN Kudus sebagai salah satu kiblat perguruan tinggi di Pantura Timur memang perlu selalu ditanamkan dan akan terus dikembangkan. Radio tersebut memang menjadi modal untuk dapat maju di kalangan perguruan tinggi. Hal ini melengkapi pembangunan kualitas sumber daya manusia, dan sarana prasarana kampus yang terus ditingkatkan.
Hasil dari semua usaha itu, dari tahun ke tahun, STAIN Kudus diharapkan semakin menjadi andalan bagi siapapun. Hal itu terus dibuktikan. Dapat terlihat dari segi fisik STAIN Kudus, telah menyelesaikan bangunan kelas. Pembenahan semakin dapat dirasakan dengan bangunan-bangunan yang baru.
Setelah satu terlewati, pembenahan yang lain pun terus di bangun. Bukan hanya bangunan gedung, tapi juga penunjang untuk membangun mahasiswa. Baik dari segi intelektual, pengembangan bakat, dan output dalam pekerjaan nantinya.
Ditambah lagi, mahasiswa sangat bersemangat saat mendengar peralihan STAIN Kudus menjadi IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sunan Kudus. Ini merupakan satu titik dimana semua jurusan semakin ditingkatkan.
Mencapai tujuan dari masing-masing jurusan, tiada ketinggalan jurusan dakwah dan komunikasi menciptakan media belajar yang berkeinginan untuk memberikan sarana pendukung bagi mahasiswa dalam pengembangan keahlian sesuai prodinya. Kini, produk unggulan dari Prodi baru itupun sudah diluncurkan.
Dari radio bernama eRKa, mahasiswa Program studi Komisi Penyiaran Islam dari jurusan dakwah pun dapat berunjuk gigi. Dalam hal ini, prodi yang baru ada pada generasi ketiga ini, menjadi semakin baik dan kuat dengan akan diadakannya pelatihan mengenai penyiaran radio. Radio menjadi pengalaman yang harus dilakoni mahasiswa KPI. Dengan dukungan sarana dan prasarana STAIN Kudus, kini semakin lengkap sudah, laborat untuk jurusan dakwah.
“Alhamdulillah STAIN Kudus sudah memberikan laboratorium radio untuk jurusan dakwah. Proses mendirikan laboratorium sangat panjang,” kata dia
Radio eRKa baru disahkan pada tahun 2015. Karena harus memenuhi tahapan perizinan mendirikan radio . Mulai dari perizinan Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus, KPID jawa tengah, Balai Monitoring (BalMon) Semarang, dan sampai perizinan ke pusat. Peirizinan yang panjang akhirnya dapat dinikmati sampai sekarang.
Tak cukup di situ, Nur Ahmad menerangkan, dengan berjalannya waktu nantinya, nama STAIN akan berubah menjadi IAIN. Ketika sudah menjadi IAIN maka ada keinginan juga untuk mendirikan televisi, yang itu juga merupakan produk dari STAIN Kudus.
Untuk saat ini, laboratorium radio berada di kampus timur. Terletak di antara masjid dan gedung olah raga. Bertempat di gedung laborat lantai satu, tepatnya berada di sebelah timur.
Menejemen Radio
Setelah ada menejemen yang bagus nantinya, pengelola akan mengatur ruangan yang memang harus steril dari mahasiswa. Untuk tahap pembenahan seperti ini, memang masih banyak dosen yang menggunakan kelas untuk perkuliahan. Mahasiswapun banyak yang keluar masuk dengan bebas. Dengan hal itu, penanggung jawab jurusan dakwah akan segera mengatur soal tempat. Begitu juga dengan mengatur penyiar, jadwal penyiar, dan menata semua kebutuhan sebagai penunjang pendidikan, agar tidak terganggu.
Pemanfaatan fasilitas laboratorium radio eRKa ini dimanfaatkan oleh jurusan dakwah sebagai praktikum dari penyiaran. Pemanfaatan tempat pun akan dijadwalkan secara bergiliran. Dalam hal ini, STAIN Kudus memberikan tiga tempat khusus di dalam laboratorium radio.
Di antaranya adalah sebagai tempat siar, tempat lobi, dan tempat produksi. Tempat siar berfungsi untuk penyiaran baik on air ataupun off air. Tempat lobi juga diperuntukkan sebagai tempat mempersiapkan data. Sedangkan ruang lobi, dipergunakan sebagai tempat tamu.
“Fasilitas radio ini untuk menjawab tantangan kedepan. Pasalnya, semakin ke depan, persaingan begitu ketat dalam memunculkan output mahasiswa yang berkualitas antar perguruan tinggi. STAIN Kudus mencoba untuk memulai dari proses satu ke proses yang lain,” terang dia.
Adanya fasilitas radio ini mendapat tanggapan positif dari Pemimpin Redaksi Warta Journalism, M Lilik Wijanarko. Menurutnya, akses informasi dari dalam kampus memang diperlukan oleh masyarakat. Diharapkan pula, fasilitas tersebut mampu memperkuat jaringan intelektual.
“Saya sangat senang dengan adanya eRKa fm STAIN Kudus. Saya berharap media STAIN Kudus ini menjadi media terpercaya bagi civitas akademika STAIN Kudus dan masyarakat Kudus di sekitarnya. Saya juga berharap media tersebut dapat bekerja sama dengan baik. Agar bisa menyampaikan informasi secara akurat, aktual, dan cepat,” ucapnya.
Menurutnya, radio eRKa perlu bersinergi dengan media lain. Baik media cetak, majalah kampus, dan juga radio komunitas kampus se-Jawa dan DIY.[]
Devvi Nillam Sari
Komentar
Posting Komentar