Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Tangkal Radikalisme, Mahasiswa Harus Cermati Fenomena Global

Gambar
SURABAYA, PARIST.ID - Fenomena global saat ini menjadi salah satu sorotan utama mahasiswa dalam melakukan pergerakan. Menurut akademisi sekaligus budayawan Dr. Zastrow Al-Ngatawi, demikian itu penting untuk melakukan standing position, merumuskan strategi, metode dan pola pergerakan mahasiswa. MENYAMPAIKAN: Budayawan Dr. Zastrow Al-Ngatawi menyampaikan materinay di hadapan pengurus 77 perwakilan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) PTKI se-Indonesia “Mahasiswa perlu melihat, mencermati dan menganalisis secara serius fenomena global yang sedang terjadi agar gerakan mahasiswa efektif dan akurat. Ini juga kita lakukan supaya tahu siapa aktor yang sedang bermain dalam gejolak dan isu global saat ini,” katanya di depan 77 perwakilan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) PTKI se-Indonesia di Hotel Verwood Suarabaya, Ahad (29/10/17). Dia menambahkan, saat ini Indonesia dipenuhi dengan isu dan gerakan liberalisasi serta radikalisme yang jelas mengancam ke- Bhineka-an. Oleh karena itu, penting bagi mah

PTKI Diharapkan Jadi Pionir Anti Radikalisme

Gambar
KUDUS, PARIST.ID – Wakil Ketua I STAIN Kudus, Supa’at menyampaikan surat edaran yang diterima dari Kementerian Agama RI bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) harus menjadi pelopor gerakan anti radikalisme. Menyimak : Peserta Seminar mendengarkan paparan narasumber. (foto : mahfud/paragraph) “Termasuk UIN/ IAIN/ STAIN seluruh Indonesia diharapkan mampu menjadi contoh dan benteng pertahanan Islam yang ada di Nusantara sebagai agama yang merahmati seluruh alam,” ujar Supa’at dalam acara Seminar Plan Of Action Santri Indonesia di Pondok Pesantren Al-Mawaddah, Honggosoco, Jekulo Kudus, Minggu, (29/10/17). Katanya lagi, Islam yang kita sampaikan, terlebih bagi civitas akademika, harus memberikan kedamaian kepada masyarakat. Mewujudkan itu kita harus bersinergi dengan masyarakat agar paham radikal tidak tersebar. “Saat ini kita tidak lagi berkompetisi, melainkan mewujudkan kolaborasi dengan para mitra termasuk masyarakat untuk bersama membangun bangsa,” imbuhnya. Ketua Pusat Studi

Agenda Kompetisi Majalah Dirjen PTKI

Gambar
JAKARTA , Parist.ID, Kementrian Agama RI melalui Direktorat Jendral (Dirjen) PTKI memastikan diri untuk menggelar kompetisi majalah PTKI se-Indonesia. Melalui surat edaran Nomor 5000.A/Dj.I/Dt.III/PP.00.11/10/2017 Dirjen PTKI mengajak insan pers mahasiswa untuk berkompetisi dan lebih profesional dalam mengelola produk jurnalistik di kalangan mahasiswa . (ilustrasi/istimewa) A da dua kategori karya yang akan dilombakan. Pertama, platform   media, yang meliputi kategori cetak   (majalah, koran, dan tabloid) dan media online. Kedua, kategori karya jurnalistik, meliputi berita investigasi, berita berkedalaman, straight news, features, tajuk rencana, desain cover, lay out, kartun opini, dan foto jurnalistik.   Adapun jadwal kompetisi yaitu, P engiriman naskah karya jurnalistik    : 25 Oktober - 12 November 2017. Penilaian                                           : 13 - 15 November 2017 Wawancara dan Presentasi Karya     : 17-19 November 2017 (Bagi pemenang 10 Besar) Pengumuman P

HUT ke-19, KSR PMI STAIN Kudus Santuni Yatim Piatu

Gambar
KAMPUS, PARIST.ID - Beranjak usia 19 tahun, Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (PMI) STAIN Kudus mengadakan kegiatan santunan yatim piatu sekitar kampus. Bertempat di Halaman Kantor Jurusan STAIN Kudus, sebanyak 22 yatim piatu dihadirkan untuk menerima sejumlah dana beasiswa dan perlengkapan kebutuhan sekolahnya, Ahad (29/10/17). Yatim Piatu penerima Santunan dari KSR STAIN Kudus, Ahad (29/10/17) Wakil Sekretaris KSR, Ahmad Mudrik, menyampaikan kegiatan santunan ini dilakukan atas kerjasama KSR dengan warga sekitar. Sebelumnya panitia telah menghubungi Pemerintah Desa Ngembalrejo untuk meminta data yatim piatu untuk disantuni. “Data anak yatim itu kami peroleh dari Pemdes Ngembalrejo, lalu kita menetapkan 22 anak itu memang benar-benar membutuhkan santunan,” ujar Mudrik. Tidak hanya kita, lanjut Mudrik, kegiatan ini juga mendapat dukungan dan apresiasi dari mahasiswa maupun warga disekitarnya. Itu ditunjukkan dengan antusiasme mereka mendonasikan sebagian harganya untuk santunan

HUT ke-22, Palwa 51 Adakan Seminar Kehutanan

Gambar
PRESENTASI: Siti Asiyatun (baju hijau lumut) sedang memaparkan materi tentang kerusakan hutan. Foto: Mael/Paragraph. KAMPUS, PARIST.ID - Memperingati hari ulang tahun ke-22, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Palwa 51 STAIN Kudus adakan seminar dengan tema kerusakan dan rehabilitasi hutan, Selasa  (24/10 /2017 ). Bertempat  di gedung pusat kegiatan mahasiswa (PKM) , acara dihadiri oleh petugas Balai konservasi Sumber Daya alam (BKSDA) Jawa Tengah, Kawasan Penguasaan Hutan (KPH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, dan mahasiswa STAIN kudus sendiri. Siti Asiyatun, perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah, mengatakan, kawasan konservasi hutan di Indonesia memiliki luas 27,19 juta ha. Dari luas itu, 770 ribu ha sudah mengalami kerusakan. Faktor utama kerusakan hutan dilakukan manusia. "Faktor paling utama kerusakan hutan memang dilakukan manusia, seperti membuang puntung rokok sembarangan. Kerusakan kedua baru disusul bencana alam," jelasnya. Menambahka

Mahasiswa KPI Dituntut Tangguh di Masyarakat

Gambar
Parist.ID, KAMPUS - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dituntut untuk siap dan tangguh di tengah-tengah masyarakat era saat ini. Dengan berbekal pendidikan dakwah dan komunikasi dari bangku kuliah, mereka harus siap dengan tantangan-tangan globalisasi serta menyiapkan solusi-solusi terbaik Hal itu disampaikan oleh Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi, Masturin di seminar yang menjadi salah satu agenda dalam Musyawarah Wilayah Forum Komunikasi Nasional ( Muswil Forkomnas, (20/102017) kemarin. Dalam seminar yang bertemakan “Peran Dan Tantangan Mahasiswa Kpi Dalam Berkompetensi Di Era Globalisasi,” dia mengatakan, di era globalisasi ini, informasi yang ada di media massa semakin massif adanya. Baik informasi yang akuntabel maupun hoaks. Dan itu menjadi salah satu tuntutan bagi mahasiswa KPI memberikan peran nyata untuk masyarakat.  MEMAPARKAN : Para narasumber memaparkan di hadapan peserta seminar  Dalam kesempatan itu, masturin juga menjadi narasumber. Dia m

Mahasiswa KPI Siap Terjun di Media Massa Nasional

Gambar
Paris.ID, KAMPUS- Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) diyakini mampu menjadi bagian media massa nasional. Hal itu menjadi keyakinan seluruh peserta Musyawarah Wilayah (Muswil) Forkomnas wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Muswil Forkomnas tersebut kali ini dilaksanakan di STAIN Kudus, (19-22/1017). Muswil itu merupakan agenda untuk ke lima kalinya, setelah sebelumnya dilaksanakan di UNISNU Jepara. Dalam acara itu, dilaksanakan juga seminar perfilm-an dan pemilihan ketua baru untuk wilayah Jateng dan DIY. Bertempat di Aula Rektorat Lantai tiga, Muswil itu dihadiri oleh sejumlah mahasiswa perwakilan Jurusan KPI dari berbagai kampus Islam se Jateng-DIY.   Abdul Muis, salah satu panitia Muswil mengatakan, dengan dilaksanakannya Muswil di STAIN Kudus, keuntungan yang dapat diperoleh adalah mereka bisa memperkenalkan secara khusus kompetensi yang dimiliki Prodi KPI dan kampus secara umum. “Saya sangat bangga bisa mempromosikan KPI k

FASBuK Bakal Tampilkan Seniman dari Lima Penjuru Kudus

Gambar
Kudus- Forum Apresiasi Seni dan Budaya Kudus (FASbuk) akan menggelar kembali perhelatan pentas kesenian dan sastra akbar. Kali ini, akan tampil lima seniman dari lima penjuru Kudus. Pementasan akan dilaksanakan di gedung Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK), sabtu (28/10/17) mendatang. PICTURE FROM FASBUK Di Oktober ini, FASbuk kembali akan menggelar pementasan musik dan puisi dengan tema “Gelora Sastra.” Pementasan ini sengaja diselenggarakan sebagai wujud   peringatan Hari Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda. Terkait dengan tema, Arfin Ahmad Maulana, selaku Ketua Badan Kerja FASBuK, mengatakan, pesan penting yang akan disampaikan adalah semangat mewujudkan nila-nilai persatuan dan kesatuan yang harus tetap ada dalam jiwa pemuda seperti yang telah diikrarkan para pemuda pada zaman penjajahan dulu. “Pemuda harus paham nilai dan cita-cita sumpah pemuda,” tutur Arfin.  Lima pegiat seni dari lima penjuru Kudus yang dimaksud adalah Tri Lestari  (Utara) pegiat seni dan pecinta puisi, Ozzy (Se