Mahasiswa dan Impian Bahagia
Menjadi mahasiswa ibarat berjalan diatas sehelai tali di atas jurang terdalam di dunia. Angan-angan tinggi didukung dengan janji pendidikan dan nama besar “Mahasiswa” sebagai agen perubahan menjadi dambaan setiap orang. S ayangnya hal itu tidak semudah yang dikira. Wahyu Wibowo (2016) mengisahkan perjalanan Alan dan Farhan sebagai potret mahasiswa yang sebenarnya. Mereka tak sekadar peminta-minta untuk membayar biaya kuliah. Justru terkadang harus rela lapar demi kebutuhan sehari-hari. Mereka harus rela menelan “pil pahit” saban harinya demi menggapai impian bahagia. Meski begitu, menjadi mahasiswa tetaplah menjadi kesempatan yang berharga, sudah sewajarnya bila orang yang berlabel mahasiswa tidak menyia-nyiakan kesempatan istimewa itu. Mahasiswa harus berani bermimpi besar, memanfaatkan segala potensi yang tengah dimiliki. Mahasiswa juga harus menentukan pilihan secepatnya, mengakses banyak informasi, dan belajar banyak hal untuk bisa membantu kesuksesanya. Tentu bukan isapan jemp