Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Nahdlotul Ulama dalam Beragama dan Bernegara

Gambar
Istimewa Judul               : Nasionalisme dan Islam Nusantara Penulis             : Said Aqil Siroj, Dkk Penerbit           : PT. Kompas Media Nusantara Tahun terbit     : 2015 Tebal               : xii+292 hal.; 15 cm x 23 cm ISBN               : 978-979-709-955-8 Nahdlotul Ulama (NU) sebagai salah satu organisasi massa (ormas) Islam terbesar di Indonesia telah banyak menyumbangsihkan perjuangan dan pengorbanannya dalam pembangunan negeri tercinta ini. Namun hal tersebut sering diabaikan oleh masyarakat dewasa ini. Seperti Resolusi Jihad yang dibungkam sejarahnya oleh pemerintah. Padahal ulama-ulama NU adalah sosok gigih pejuang kemerdekaan kala itu. Nahdlotul Ulama membuktikan nasionalismenya dengan tetap teguh setia pada NKRI dan ideologi Pancasila. Sebab, hal tersebut dianggap memang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Bagi NU, NKRI adalah harga mati. Seperti yang termaktub dalam sepenggal lirik lagu Syubbanul Wathon , “hubbul wathon minal iman” bahwa cinta tanah air (nasion

Habib Umar : Masukkan Rasulullah Ke Rumah Kita

Gambar
Habib Umar dalam peringatan maulid nabi di desa Cendono RT 5 RW 2, Dawe Kudus. Senin (30/1) kemarin. FOTO : FARID/Parist.id Dalam tatanan hidup manusia modern seringkali lupa dengan tingkah dan pola hidup sejahtera. Terbukti dengan semakin banyaknya kegelisahan yang dialami oleh masyarakat. Tidak hanya persoalan ekonomi, politik, dan hukum. Tetapi juga dalam tatanan akidah dan agama pun termasuk di dalamnya. Meski banyak klaim telah mengikuti aturan, namun kenyataannya mereka tidak melakukannya secara keseluruhan. Termasuk dalam mencintai Nabi Muhammad Saw. Hal itu mengemuka dalam peringatan maulid Nabi bertajuk Indahnya Kebersamaan di Desa Cendono RT 05 RW 02, Dawe, Kudus pada Senin (30/01). Hadir sebagai penceramah yaitu Habib Umar al-Muthohhar dari Semarang dan K. H. Abdurrahman dari Kudus. Menurut Habib Umar kenyataan di atas disebabkan karena belum dimasukkannya ajaran Rasulullah kedalam rumah kita. Maksudnya, dalam kehidupan sehari-hari kita belum mengamalkan ajaran Rasulullah.

Tiga UKM Menggelar Pelantikan Bersama

Gambar
Noor Wahyudi menandatangani  surat serah terima jabatan sebagai Ketua UKM LDK 2017. Disaksiskan oleh Wakil Ketua III, Shobirin dan pembina LDK, Mubasyaroh. Foto: Ismah/paragraphfoto PARIST - Pelantikan bersama kepengurusan tiga Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) periode 2017   di Gedung Rektorat lantai tiga STAIN Kudus berlangsung pada, Rabu (25/01/2017). Tiga UKM tersebut yakni, Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Kelompok Pecinta Nalar (KPN), dan Olahraga (OLGA). Tiga ketua terpilih yakni Noor Wahyudi yang akan memimpin UKM LDK, M. Syaifuddin Mustofa sebagai Ketua UKM KPN dan Zaenal Mustofa sebagai Kapten UKM OLGA.                                   “SEMA dan DEMA serta OK yang lain juga bisa memberi masukan agar UKM kami lebih baik lagi ke depannya,” ucapan terimakasih Zaenal M ustofa mewakili ketiga UKM. Presiden DEMA, Ahmad Minhajul Abror, berpesan untuk ketiga UKM agar bisa melestarikan kebaikan pengurus sebelumnya dan memperbaiki kekurangannya. “Tiga UKM m e njadi UKM yang aktif , tidak

Penanganan Penderita Stroke Harus Dimaksimalkan

Gambar
Satrio Adhi Cahyono (baju putih) dan para anggota Effort EO yang lain. Foto: dokumen pribadi PARIST – Kurangnya penanganan secara cepat dan tepat bagi penderita stroke menjadi masalah yang harus diperhatikan. Karena sering kali lambatnya penanganan dapat menyebabkan kematian. Demikian yang disampaikan oleh Satria Adhi Cahyono selaku Direktur Effort Event Organizer (EO) saat diwawancara oleh wartawan Parist.  Effort EO sendiri merupakan kumpulan alumni mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Kudus. Mereka mengadakan acara perdana berupa seminar dan workshop neurologis Emergency Stroke and Post Stroke Rehebilitation bertema Update pada Manajemen Stroke Iskemik Akut di Gedung Griya Raharja Jalan Mangga No 6 A Kudus, Sabtu (28/1/2017). Sebanyak 370 peserta dari berbagai kalangan terutama yang menekuni bidang keperawatan turut mengikuti acara sampai selesai.  “Semoga tenaga kesehatan khususnya perawat tahu penanganan yang cepat dan   tepat untuk penderita stroke,”

PALWA 51, UKM yang Bisa Menghambat Kiamat

Gambar
MELANTIK: Wakil Ketua III, Shobirin melantik pengurus baru UKM PALWA 51 2017. Foto: Mita/paragraphfoto Parist -   Tugas Palwa 51 bukan seperti cicak yang hanya naik-naik saja. Keberadaan UKM ini  bisa menghambat datangnya kiamat, karena selalu menjaga kelestarian bumi. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua III, Shobirin, dalam p elantikan pengurus baru Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam Mahasiswa (Palwa) 51 periode 2017, di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) STAIN Kudus, Kamis, (26/01/2017). Acara yang dibuka pukul 10.45 WIB tersebut, dihadiri oleh sejumlah tamu undangan dari UKM yang lain.  Shobirin juga mengatakan bahwa m anusia di dunia ini sebagai khalifah , salah satu tugasnya adalah menjaga dan melestarikan alam dengan baik bagi peradaban kehidupan manusia. "Sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang,” tandasnya Sementara itu, Khoirul Mustaqim, selaku ketua demisioner berharap untuk kepengurusan baru menjadi lebih baik dari kepengurusan sebelumnya

Habib Luthfi Ajarkan Persatuan Melalui Etika Makan

Gambar
Maulana Habib Lutfi bin Yahya saat memberi ceramah. Foto: ilustrasi Ulama kharismatik asal pekalongan, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, memang seringkali mengajarkan banyak hal dengan contoh yang sederhana. Salah satunya yaitu tentang persatuan dan kesatuan NKRI yang ia analogikan dengan asal usul makanan dan etika memakannya. Ceramah itu disampakan dalam rangkaian maulid Kanzus Sholawat dan Haul Mbah Gareng di Kanzuz Sholawat Angudi Barokahe Gusti ( ABG ) , Undaan, Kudus, kemarin malam (22/01/2017). Habib Luthfi menyebutkan bahwa akti v itas makan merupakan salah satu hal yang membuktikan bahwa perbedaan ialah keniscayaan. Dalam hal makan meskipun berbeda lauk pauk , kita akan tetap bersama tanpa menyalahkan satu dan yang lain. Orang yang suka makan sayur asem tidak lantas menyalahkan orang yang pilih lauk ayam. “ Ini lah satu contoh yang indah tentang harmonisme yang patut kita agungkan. Jangan ribut saja! ,” tegasnya. Menjelaskan etika makan , Habib Luthfi menceritakan apa yang

Abror: Kita Harus ‘Membesarkan’ OK

Gambar
Ahmad Minhajul Abror menandatangani serah terima jabatan dihadapan Ketua STAIN Kudus, Fathul Mufid, dan Ketua DEMA 2016, Zahrotul Anisah (kanan). Foto: Salim/Paragraphfoto KAMPUS, PARIST.ID – Ahmad Minhajul Abror secara resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) periode 2017 di Aula Rektorat lantai 3 STAIN Kudus, Rabu siang (25/01/2017). Pelantikan tersebut sekaligus pengukuhan terhadap pengurus Senat Mahasiswa (SEMA) yang baru. Hadir dalam pelantikan yakni, Ketua STAIN Kudus, Fathul Mufid, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Shobirin, segenap Ketua Jurusan dan dosen, serta perwakilan dari masing-masing Organisasi Kemahasiswaan (OK). Dalam sambutannya, Abror berjanji akan berusaha memajukan OK STAIN Kudus. “Kita harus bisa mengharumkan nama STAIN Kudus dengan ‘membesarkan’ OK yang ada di kampus,” terang Abror. Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Program Studi Bahasa Arab ini bertekad, ke depan DEMA STAIN Kudus harus lebih baik dari pengurus sebelumnya dengan meningkatkan kiner

Pangan, Kasih Sayang dan Kesejahteraan

Gambar
Foto: Istimewa “ Pangan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia yang tidak pernah bisa ditunda, karena manusia tidak bisa menimbun pangan di dalam perutnya”- (Fransika Z Rungkat) Pangan, dalam UU No 18 tahun 2012 merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sedangkan kata “pangan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai padanan kata dengan “makanan”.  Sebagai kebutuhan dasar, makanan tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia. Pedagang nasi harus bangun jam 03.00 dini hari demi menyiapkan sarapa untuk pelanggannya. Ia tak mau pelanggannya yang ingin sarapan kecewa hanya karena makanan yang dibutuhkan belum matang. Seorang ibu harus bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan keluarganya. Bahkan ketika salah satu anggota keluarganya tidak sempat untuk makan di ruma